Tulus panik ketika kakak perempuannya, Dinda, pingsan di sekolah setelah terkena bola. Keadaan semakin memburuk ketika adik satu-satunya didiagnosa menderita penyakit mematikan. Tulus menyaksikan perjuangan orangtuanya yang penuh air mata untuk membayar tagihan medis, bahkan dikejar-kejar penagih utang. Pada usia 7 tahun, Tulus berusaha melakukan yang terbaik yang ia bisa, dengan mengirim surat kepada Tuhan.